1. Robot Topio
Sebuah penemuan besar terkadang datang dari ide yang aneh. Ya, begitu
pula dengan penemuan robot atlit ping pong ini. Robot Topio adalah
robot bermodel manusia yang handal memainkan ping pong, sebuah cabang
olahraga yang bahkan tidak begitu populer dikebanyakan negara (betapa
konyolnya ide ini).
Anda mungkin bisa berpikir positif dan bilang “Mungkin robot ini
diciptakan untuk keperluan yang lain, tapi kebetulan cukup cerdas untuk
bermain ping pong,” Maaf, Anda salah. Karena kepanjangan dari Topio ini
sendiri adalah Tosy Ping Pong Playing Robot. Robot ini benar-benar
diciptakan untuk bermain ping pong, sebuah olahraga yang menjadi pilihan
nomer 28 saat ada waktu senggang.
Tapi ping pong adalah sebuah olahraga yang membutuhkan kejelian
penglihatan dan kordinasi yang baik dengan kecepatan tangan. Manusia pun
membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat membiasakan diri dengan
olahraga ini. Untuk sebuah robot, keahlian bermain ping pong ini adalah
sebuah pencapaian besar. Apalagi karena robot ini diciptakan cukup
cerdas untuk terus meningkatkan skill ping pongnya seiring dengan seringnya ia bermain.
2. Robot Asimo
Robot ini adalah sebuah fenomena besar saat pertama kali dirilis
Honda pada tahun 2000. Asimo adalah robot yang pertama kali diciptakan
untuk bisa melangkah dan menjaga keseimbangannya di berbagai bidang
permukaan lantai (yang berarti lebih cerdas daripada orang mabuk).
Selain itu, Asimo juga dapat mendeteksi benda-benda di sekitarnya. Ia
dapat mengetahui pergerakan objek-objek disekitarnya, serta mengenal
suara dan wajah manusia. Mata Asimo dirancang dari sebuah kamera yang
bertugas untuk mengkalkulasi jarak, mengenal arah, dan mendeteksi
tikungan serta tinggi rendahnya sebuah permukaan lantai yang terkoneksi
dengan kontrol pergerakan kakinya.
Walaupun masih sedikit ‘primitif’ dalam hal interaksi, tapi Asimo adalah fondasi teknologi robot untuk fungsi dasar mobilisasi.
3. Robot Murata
Penciptaan robot Murata adalah awal dari kehancuran karir para pelaku
sirkus keliling. Pasalnya, robot rakitan Murata Manufacturing ini
adalah robot yang menitik-beratka fungsinya pada keseimbangan badan.
Robot Murata Boy adalah robot pertama yang dapat mengendari sepeda
roda dua. Yang lebih canggih lagi, robot Murata Girl dapat mengedarai
sepeda roda satu yang selama ini menjadi lumbung beras para badut
sirkus.
Murata Boy dan Murata Girl diciptakan pada tahun 2005 yang lalu.
Kecanggihan robot ini tidak hanya di persoalan keseimbangan, tapi juga
responnya terhadap benda-benda di sekelilingnya. Matanya tidak
benar-benar melihat, melainkan bekerja sepeti sensor ultrasonik yang
mendeteksi objek di sekitarnya. Sensor ini memberikan informasi tersebut
pada sebuah sirkuit yang kemudian memerintahkan tubuh robot Murata
untuk merubah arah sepeda agar tidak menabrak.
Faktanya, robot ini lebih cerdas daripada anak balita Anda dalam hal bersepeda.
4. Robot HRP-4C
Jika robot ini terus dikembangkan, tidak mustahil kita akan tiba pada
sebuah zaman tanpa model-model peragaan busana yang kekurangan nutrisi
dengan IQ kerdil. Robot yang masih dalam tahap ‘pengembangan’ ini sudah
bisa menyapa para tamu dan hadirin, dan memang dirancang untuk melangkah
dengan gerak-gerik badan bak model sungguhan. Ya, robot ini memang
diciptakan untuk peragaan busana.
Karena diciptakan di Jepang, robot ini memiliki perawakan yang tidak
jauh beda dengan wanita Jepang kebanyakan. Tinggi badannya pun hanya 158
cm, yang mana cukup ideal untuk wanita Asia sehingga rasanya punya
potensi untuk ‘disalah-gunakan’ jika dirilis di Indonesia.
Robot HRP-4C saat ini dikembangkan oleh National Institute of
Advanced Industrial Science and Technology. Menurut para perancangnya,
mereka mendesain bentuk tubuh robot ini dengan inspirasi dari
bentuk-bentuk tubuh wanita dari komik Jepang.
5. Robot Yurina
Akhirnya, sebuah robot dengan ide cemerlang dan fungsi yang mulia.
Dibuat oleh Logic Machine, robot Yurina ini dirancang untuk bisa
membantu para manula. Robot ini bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
umumnya tidak bisa dilakukan anak-anak durhaka, seperti memandikan atau
mengganti popok para manula.
Meski masih terus dikembangkan, robot ini positif sudah beroperasi di
beberapa rumah sakit manula di Osaka, Jepang. Robot ini bahkan dapat
memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain, dan memastikan
lapangan kerja yang makin sempit di rumah sakit.
Karena memang dirancang untuk para manula, pengoperasian robot ini
dibuat sesederhana mungkin. Robot Yurina dapat diperintahkan dengan dua
metode, yaitu dengan suara dan layar sentuh. Ini sangat membantu para
pasien, karena lebih mudah daripada harus berkomunikasi dengan perawat
senior tua yang tidak bahagia dengan pekerjaannya.
Posted by : Anita P. Angeline
NIM : 13110275
Tugas Pengantar Intelegensi Buatan
0 komentar :
Posting Komentar