Jumat, 21 Februari 2014

Robot - robot Cerdas yang Bertindak Seperti Manusia

1. Robot Topio

 Sebuah penemuan besar terkadang datang dari ide yang aneh. Ya, begitu pula dengan penemuan robot atlit ping pong ini. Robot Topio adalah robot bermodel manusia yang handal memainkan ping pong, sebuah cabang olahraga yang bahkan tidak begitu populer dikebanyakan negara (betapa konyolnya ide ini).
Anda mungkin bisa berpikir positif dan bilang “Mungkin robot ini diciptakan untuk keperluan yang lain, tapi kebetulan cukup cerdas untuk bermain ping pong,” Maaf, Anda salah. Karena kepanjangan dari Topio ini sendiri adalah Tosy Ping Pong Playing Robot. Robot ini benar-benar diciptakan untuk bermain ping pong, sebuah olahraga yang menjadi pilihan nomer 28 saat ada waktu senggang.
Tapi ping pong adalah sebuah olahraga yang membutuhkan kejelian penglihatan dan kordinasi yang baik dengan kecepatan tangan. Manusia pun membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat membiasakan diri dengan olahraga ini. Untuk sebuah robot, keahlian bermain ping pong ini adalah sebuah pencapaian besar. Apalagi karena robot ini diciptakan cukup cerdas untuk terus meningkatkan skill ping pongnya seiring dengan seringnya ia bermain.

2. Robot Asimo

Robot ini adalah sebuah fenomena besar saat pertama kali dirilis Honda pada tahun 2000. Asimo adalah robot yang pertama kali diciptakan untuk bisa melangkah dan menjaga keseimbangannya di berbagai bidang permukaan lantai (yang berarti lebih cerdas daripada orang mabuk).
Selain itu, Asimo juga dapat mendeteksi benda-benda di sekitarnya. Ia dapat mengetahui pergerakan objek-objek disekitarnya, serta mengenal suara dan wajah manusia. Mata Asimo dirancang dari sebuah kamera yang bertugas untuk mengkalkulasi jarak, mengenal arah, dan mendeteksi tikungan serta tinggi rendahnya sebuah permukaan lantai yang terkoneksi dengan kontrol pergerakan kakinya.
Walaupun masih sedikit ‘primitif’ dalam hal interaksi, tapi Asimo adalah fondasi teknologi robot untuk fungsi dasar mobilisasi.

3. Robot Murata

Penciptaan robot Murata adalah awal dari kehancuran karir para pelaku sirkus keliling. Pasalnya, robot rakitan Murata Manufacturing ini adalah robot yang menitik-beratka fungsinya pada keseimbangan badan.
Robot Murata Boy adalah robot pertama yang dapat mengendari sepeda roda dua. Yang lebih canggih lagi, robot Murata Girl dapat mengedarai sepeda roda satu yang selama ini menjadi lumbung beras para badut sirkus.
Murata Boy dan Murata Girl diciptakan pada tahun 2005 yang lalu. Kecanggihan robot ini tidak hanya di persoalan keseimbangan, tapi juga responnya terhadap benda-benda di sekelilingnya. Matanya tidak benar-benar melihat, melainkan bekerja sepeti sensor ultrasonik yang mendeteksi objek di sekitarnya. Sensor ini memberikan informasi tersebut pada sebuah sirkuit yang kemudian memerintahkan tubuh robot Murata untuk merubah arah sepeda agar tidak menabrak.
Faktanya, robot ini lebih cerdas daripada anak balita Anda dalam hal bersepeda.

4. Robot HRP-4C

Jika robot ini terus dikembangkan, tidak mustahil kita akan tiba pada sebuah zaman tanpa model-model peragaan busana yang kekurangan nutrisi dengan IQ kerdil. Robot yang masih dalam tahap ‘pengembangan’ ini sudah bisa menyapa para tamu dan hadirin, dan memang dirancang untuk melangkah dengan gerak-gerik badan bak model sungguhan. Ya, robot ini memang diciptakan untuk peragaan busana.
Karena diciptakan di Jepang, robot ini memiliki perawakan yang tidak jauh beda dengan wanita Jepang kebanyakan. Tinggi badannya pun hanya 158 cm, yang mana cukup ideal untuk wanita Asia sehingga rasanya punya potensi untuk ‘disalah-gunakan’ jika dirilis di Indonesia.
Robot HRP-4C saat ini dikembangkan oleh National Institute of Advanced Industrial Science and Technology. Menurut para perancangnya, mereka mendesain bentuk tubuh robot ini dengan inspirasi dari bentuk-bentuk tubuh wanita dari komik Jepang.

5. Robot Yurina

Akhirnya, sebuah robot dengan ide cemerlang dan fungsi yang mulia. Dibuat oleh Logic Machine, robot Yurina ini dirancang untuk bisa membantu para manula. Robot ini bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang umumnya tidak bisa dilakukan anak-anak durhaka, seperti memandikan atau mengganti popok para manula.
Meski masih terus dikembangkan, robot ini positif sudah beroperasi di beberapa rumah sakit manula di Osaka, Jepang. Robot ini bahkan dapat memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain, dan memastikan lapangan kerja yang makin sempit di rumah sakit.
Karena memang dirancang untuk para manula, pengoperasian robot ini dibuat sesederhana mungkin. Robot Yurina dapat diperintahkan dengan dua metode, yaitu dengan suara dan layar sentuh. Ini sangat membantu para pasien, karena lebih mudah daripada harus berkomunikasi dengan perawat senior tua yang tidak bahagia dengan pekerjaannya.



Posted by : Anita P. Angeline
NIM : 13110275
Tugas Pengantar Intelegensi Buatan

0 komentar :

Posting Komentar